Pemerintah menyiapkan 62 ton obat untuk jemaah haji Indonesia

HomeHeath

Pemerintah menyiapkan 62 ton obat untuk jemaah haji Indonesia

Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menyiapkan 62 ton obat impor dari Indonesia untuk jemaah haji Indonesia. “Kebutuhan pengadaan obatnya ada t

BPJS Kesehatan mengimbau rumah sakit menjaga kapasitas tempat tidur
Triad Kesejahteraan: Pentingnya Berolahraga, Yoga, dan Meditasi untuk Kesehatan
Menavigasi Tantangan Kesehatan Saat Ini di Indonesia: Telaah Mendalam tentang Masalahnya

Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menyiapkan 62 ton obat impor dari Indonesia untuk jemaah haji Indonesia.

“Kebutuhan pengadaan obatnya ada tiga jenis, yaitu vital, esensial, dan nonesensial. Untuk obat vital kita tambah jumlahnya sekitar 20 persen, seperti obat jantung. Kita juga tambah 20 persen untuk esensial dan lima. persen untuk vitamin,” kata Kepala Dinas Kesehatan KKHI Medina Muhammad Firdaus di Medina, Senin.

Keputusan pengadaan untuk memenuhi kebutuhan obat diambil setelah mempertimbangkan pola penyakit dan jumlah obat yang dibutuhkan, jelasnya.

Menurut Firdaus, stok obat sebanyak 62 ton tersebut berasal dari persediaan tahun 2023, termasuk kebutuhan obat pada tahun 2024.

Penyakit yang paling banyak diderita tahun lalu adalah hipertensi; gangguan dislipidemia, seperti kelainan lemak dan kolesterol; dan diabetes melitus, ujarnya.

Pihaknya juga telah menyiapkan fasilitas Emergency Room (ER) sebanyak 10 tempat tidur dan High Care Unit (HCU) berkapasitas delapan tempat tidur.

Selain itu, ada penyediaan ruang rawat inap laki-laki dan perempuan yang terpisah, masing-masing berkapasitas 18 tempat tidur, dan bangsal khusus psikiatri dengan delapan tempat tidur, kata Firdaus.

“Ruang khusus psikiatri ini selalu terisi. Kasusnya bermacam-macam, termasuk gangguan jiwa. Skrining dan pencegahan kasus psikiatri dimulai di Indonesia, tapi biasanya gejalanya muncul di Arab Saudi,” ujarnya.

Apalagi, Kementerian Agama telah memberikan layanan khusus kepada 45.678 jemaah haji lanjut usia pada tahun ini, antara lain penyediaan kursi bisnis di pesawat dan pembukaan kuota pendamping bagi jemaah lanjut usia.

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan ibadah haji 2023, Juru Bicara Kementerian Anna Hasbie berbicara panjang lebar mengenai beberapa kebutuhan pelayanan lansia yang lebih tepat dilakukan oleh anggota keluarga dibandingkan petugas.

“Misalnya kebutuhan kamar mandi. Akan lebih tepat jika ada keluarga yang mendampingi lansia,” kata Hasbie.

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: